Jakarta Marathon 2016 Selama dua jam belari,
calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga
Uno akhirnya sampai di garis finis di
Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2016).
Nafas calon wakil DKI Jakarta Sandiaga tampak terengah-engah seusai
melewati garis finis. Keringatnya bercucuran dari atas kepala.
Tak lama kemudian, Sandiaga langsung menyapa awak media yang sudah lama
menunggu kedatangannya.
Awak media juga langsung mengerubungi Sandiaga. Teman lari Sandiaga
awalnya meminta agar tak langsung diwawancara. Namun Sandiaga mengelak. Ia
memaksakan diri meski masih kuyup diguyur hujan dan nafas belum teratur setelah
lari marathon 21 KM.
Bakal cawagub Anies ini mengatakan sudah hadir di tempat ini sejak pukul
05.00 WIB untuk ikut Jakarta Marathon 2015. Ia pun tak mempermasalahkan
meskipun diguyur hujan saat berlari sejak pagi tadi.
"Ujan justru seru, justru enak. Dingin enak, seru banget,"
kata Sandiaga di Monas, Jakarta Pusat, Minggu.
Meskipun sering berlari, Sandiaga tak masuk ke jajaran 100 pelari
tercepat. Ia pun membantah alasan tak cepat karena sekalian menyapa warga atau
tebar pesona jelang masa kampanye Pilkada DKI Jakarta2017.
"Nggak, nggak tebar pesona atau gimana, ini (teman
Sandiaga) hasil personal base. Jadi saya ngikutin beliau.
Karena beliau lagi mengejar rekor baru," kata Sandiaga.
Sandiaga menjadi satu-satunya bakal calon yang ikut dalam acara Jakarta
Marathon 2016. Sedianya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan turut
serta membuka acara itu, namun tak jadi.
0 Response to "Sambil Terengah-engah, Sandiaga Ceritakan Pengalaman Lari di Jakarta Marathon"
Posting Komentar