KusukaNews.com - Pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy mengatakan media
sosial saat ini menjadi yang diperhitungkan. Misalnya, Aksi Bela Islam II pada
4 November lalu terkonsolidasi berawal dari perbincangan di dunia maya.
"Mari
hitung-hitungan sekarang. keberhasilan 2,3 juta pada 4 November itu
keberhasilan siapa? Media sosial atau media massa?" kata Noorsy saat
diskusi publik "Pasca Ahok Tersangka dan Memaknai Safari Politik/Show of
Force Jokowi' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11).
Menurutnya, kekuatan
medsos sudah menandingi bahkan mengalahkan media massa. Konsolidasi Aksi 4
November tidak bisa dilepaskan dari aplikasi medsos seperti twitter, facebook,
whatsapp, instagram dan lainnya.
Akan tetapi, lanjut Noorsy,
masyarakat perlu mencari formulasi terbaru untuk mengantisipasi kemungkinan
medsos suatu saat ditutup oleh pemerintah.
Sebab belakangan, apapun
yang dinilai bertentangan dengan pemerintah, ke depan bisa saja ditutup. Contoh
terdekat adalah pemblokiran sepihak situs-situs Islam yang dianggap provokatif
beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Noorsy
juga heran dengan sikap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang tiba-tiba
mengumpulkan pimpinan media televisi nasional dan melarang tayangan aksi.
"Jadi, masyarakat
harus cari alternatif lain. Ini untuk mengantisipasi sikap pemerintah yang akan
menutup apapun yang bertentangan dengan mereka," demikian Noorsy. [rmol]
0 Response to "Kalahkan Media Massa, Noorsy Khawatir Medsos akan Ditutup Pemerintah"
Posting Komentar