KusukaNews - Pemerintahan Presiden
Joko Widodo dinilai terlalu lemah. Pemerintah bukan saja anti terhadap kritik
namun juga mengabaikan nilai-nilai demokrasi.
Demikian disampaikan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB),
Adhie M Massardi, di Jakarta, Selasa (10/1).
Menurut dia, sikap tersebut ditunjukan dengan langkah Polri
memberangus kritik masyarakat, baik melalui media sosial, unjuk rasa maupun
lewat forum-forum diskusi publik.
“Tindakan Polri dalam melindungi pemerintahan Joko Widodo sudah
melampaui batas sehingga bukannya menjaga dan meningkatkan kewibawaan
pemerintahan, justru malah mengesankan pemerintahan Presiden RI ke-7 ini lemah,
tidak mau menerima kritik, dan anti-demokrasi,” ujar dia, menanggapi terkait
pemeriksaan pengamat politik/ekonom, Ichsanuddin Noorsy sebagai saksi lanjutan
kasus makar yang konon direncanakan kepada putri proklamator Bung Karno,
Rachmawati Soekarnoputri dan kawan-kawan awal Desember 2016.
Adhi melanjutkan, bagaimana penangkapan penulis buku Jokowi
Undercover, Bambang Tri Mulyono, merupakan contoh. Selain itu, penetapan
tersangka Ahmad Dhani dalam kasus penghinaan terhadap kepala negara, serta
mentersangkakan tokoh-tokoh sepuh seperti Rachmawati, Mayjen (Purn) Kivlan Zen,
Brigjen (Purn) Adityawarman, dan lain-lain yang usianya sudah di atas 60 tahun.
Ia mengatakan, tindakan polisi tersebut mengguncangkan sendi-sendi
persatuan dan memanaskan suhu politik. Lebih dari itu, mengesankan pemerintahan
Jokowi rapuh.
“Jadi Polri harus memahami struktur politik pemerintahan Joko
Widodo yang kini sekuat mendiang Hugo Chaves saat memimpin Venuzuela, yang
bahkan tak sanggup digulingkan oleh kekuatan oposisi yang didukung langsung
Amerika Serikat karena rakyat sangat mencintainya,” kata jubir presiden era KH
Abdurrahman Wahid ini.
Sebaliknya menurut dia, sikap ini juga akan berdampak pada para
investor yang ingin berinventasi di Indonesia. Sikap tersebut, juga membenarkan
asumsi yang dibangun JP Morgan yang dalam risetnya menyebut Indonesia turun dua
peringkat sebagai negara tujuan investasi.
“Padahal kita tahu, Menteri Keuangan sudah mengingatkan bahwa JP
Morgan salah, dan untuk itu pemerintah kemudian memutus kontrak kerjasama
dengan lembaga keuangan internasional itu,” kata Adhie.
“Terlebih memasuki kuartal pertama di awal tahun, guna
mengantisipasi guncangan ekonomi domestik dan internasional, pemerintah perlu
melakukan konsolidasi (penguatan) politik,” pungkas Adhie. [akt]
0 Response to "GIB: Tindakan Polri Sudah Melampaui Batas, Mengesankan Pemerintahan Jokowi Anti Demokrasi"
Posting Komentar