Jaya Suprana: Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya

KusukaNews.com - Memberitakan bahwa Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengajak seluruh pendukung Anies-Sandi kembali membuka mata dan hati melihat realita di Jakarta.  
Ajakan tersebut disampaikan Sohibul dalam kesempatannya menyertai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies-Sandi pada kampanye akbar di Lapangan Arcici, Jakarta Pusat pada petang hari Minggu 29 Januari 2017. 

"Jakarta memang adalah kota yang maju, tetapi apakah kemajuan itu telah dirasakan oleh seluruh warga Jakarta?," ujar Sohibul. 

Sohibul Iman melanjutkan, mungkin ada segelintir pihak yang sudah merasakan kemajuan itu. Sehingga tugas merekalah untuk tidak diam melihat ketimpangan di sekitarnya. 

"Mungkin Pak Anies dan Pak Sandi sudah meraih karir yang luar biasa sebelum ini, tetapi kami semua di sini tentu tidak ingin yang menikmati kemajuan itu hanya segelintir saja. Kami ingin semua warga menikmati kebahagiaan di bumi Jakarta ini," sambungnya.

Menurut Sohibul, Anies-Sandi hadir dengan membuka mata melihat berbagai persoalan di Jakarta dan berkomitmen kuat untuk memperbaiki persoalan-persoalan itu. 

Meski hadir pada kampanye akbar paslon kepala daerah Anies-Sandi, namun tampaknya presiden PKS tidak eksplisit melakukan kampanye mendukung paslon usungan PKS. Presiden PKS lebih memberikan wejangan kepada Anies-Sandi dan para pendukungnya untuk membuka mata dan hati demi menyimak kenyataan kehidupan kota Jakarta. 

Pada kenyataan memang kemajuan kota Jakarta belum dinikmati oleh segenap warga kota Jakarta sesuai dengan sila ke lima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi segenap rakyat Indonesia. Makna upaya menghadirkan keadilan kesejahteraan memang sesuai dengan kepanjangan akronim PKS yaitu Partai Keadilan Sejahtera. 

Pada kenyataan pembangunan kota Jakarta memang masih belum berhasil mempersempit jurang kesenjangan sosial akibat terlalu mengedepankan pembangunan infra-struktur sehingga tidak segan mengorbankan lingkungan alam, sosial, budaya, bahkan rakyat. 

Secara tak langsung, presiden Partai Keadilan Sejahtera mengingatkan kita pada syair lagu Indonesia Raya yang secara sadar sengaja meletakkan seruan 
Bangunlah Jiwanya” bukan di belakang, namun di depan Bangunlah Badannya”. 
Pesan untuk menjunjung tinggi kemanusiaan, kerakyatan serta keadilan sebenarnya bukan terbatas hanya bagi paslon nomor urut tiga, namun juga bagi kedua paslon lainnya. Bahkan sebenarnya juga bagi segenap calon kepala daerah di persada Nusantara yang akan memperebutkan suara rakyat pada Pilkada 2017. 

Tidak bisa diingkari bahwa adalah merupakan kewajiban bagi segenap kepala daerah yang terpilih oleh rakyat untuk menjadi kepala daerah di daerah masing-masing agar jangan sampai mengorbankan rakyat atas nama pembangunan. 

Adalah kewajiban bagi setiap kepala daerah yang secara demokratis terpilih oleh rakyat di daerah masing-masing untuk masing-masing menatalaksanakan pembangunan infra struktur sesuai Agenda Pembangunan Berkelanjutan yaitu tanpa harus mengorbankan lingkungan alam, sosial, budaya terutama rakyat. 

Rakyat adalah subyek bukan obyek untuk dikorbankan sebagai tumbal pembangunan. Memang pembangunan membutuhkan pengorbanan namun yang seharusnya berkorban adalah pihak pelaksana pembangunan. 

Pengorbanan yang dimaksud jelas sama sekali bukan berarti pihak yang berwenang menatalaksana pembangunan lalu boleh sewenang-wenang mengorbankan rakyat atas nama pembangunan. [***]

Penulis adalah pembelajar agenda pembangunan berkelanjutan.[rmol]

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Jaya Suprana: Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya"

Posting Komentar