Hujan meteor atau disebut dengan Orionid merupakan
peristiwa antariksa yang terjadi secara tahunan(langka), tepatnya Orionid
berlangsung setiap bulan Oktober. Sayangnya di tahun 2016 fenomena ini diprediksi
bakal terhalang oleh cahaya Bulan.
Hujan meteor Orionid mencapai masa puncaknya pada Jumat
pagi (21/10) waktu Amerika Serikat atau kira-kira Jumat malam waktu Jakarta.
Tim peneliti memprediksi Bulan akan berada di fase di
mana setengah wujudnya terkena cahaya Matahari sehingga membuat langit lebih
terang. Fase ini disebut waning gibbous moon, yakni ketika lebih dari setengah
permukaan Bulan terkena sinar Matahari karena pergerakan Bumi beriringan dengan
orbit Matahari.
Nah, fase Bulan tersebut membuat meteor Orionid akan
sulit diamati dari Bumi, karena langit mayoritas kemungkinan akan diterangi
oleh Bulan.
Terlebih meteor Orionid biasanya memang agak redup,
sehingga untuk memantaunya perlu lokasi yang jauh dari perkotaan.
Mengutip portal berita CBS News, kendati begitu masih
ada harapan untuk menyaksikan hujan meteor Orionid. Saat puncaknya, Bulan akan
berada di konstelasi dekat Gemini dengan tingkat cahaya dari Matahari sekitar
62 persen.
Disarankan menyaksikan meteor Orionid pada 22 Oktober
pada bagian langit yang menjadi 'asal' Orionid datang sebelum Bulan muncul.
Contohnya di daerah lintang pertengahan utara Bumi.
Studi dari para astronom menunjukan bahwa setengah
meteor Orionid meninggalkan jejak yang lebih tahan lama terlihat di angkasa
ketimbang meteor-meteor lain.
Sampai saat ini belum ada kepastian lebih lanjut apakah
Indonesia bisa turut menyaksikan fenomena tahunan ini atau tidak.
CNNIndonesia.com sudah menghubungi pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) namun belum ada tanggapan terkait hal ini.
Sekadar diketahui, meteor Orionid kerap disebut sebagai
'warisan' komet Halley. Orionoid merupakan meteor yang terbentuk dari kumpulan
debu dan batu-batu komet Halley.
Komet Halley sendiri tidak terlihat batang hidungnya
dari Bumi sejak 1986, namun sisa batuannya masih bisa terlihat setiap musim
gugur ketika Bumi melintasi orbit sang komet.
0 Response to "Malam Ini Ada Fenomena Tahunan Hujan Meteor Orionid"
Posting Komentar