KusukaNews.com - Auditorium utama Hotel
Narita, Tangerang, Banten, bergemuruh pada awal pidato pembukaan Ketua Umum PP
Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam acara Tanwir I Pemuda
Muhammadiyah dengan tema "Meninggikan Akhlak Membumikan Dakwah untuk Indonesia
yang Berkemajuan" (Senin, 28/11).
Karena dia memekikkan
takbir sebanyak tiga kali dan meneriakkan merdeka sekali, yang diikuti hampir
seribu orang yang hadir.
"Allahu Akbar,
Allahu Akbar, Allahu Akbar, merdeka," teriak Dahnil dengan suara lantang.
Dahnil menjelaskan
teriakan takbir ini yang menyemangati umat Islam berjuang melawan penjajah
sebelum kemerdekaan. Takbir itu pula yang menghasilkan pahlawan-pahlawan besar
di Republik Indonesia. Karena perjuangan umat Islam dilandasi niat karena Allah
Swt.
"Tapi saat ini
ketika kami teriakkan takbir, kami dituduh radikalis, kami dituduh teroris. Ada
yang salah dengan negeri ini. Mereka lupa dengan kesejatian Indonesia. Kita
merdeka dengan semangat takbir itu," tegasnya.
Namun dia mengakui
kemerdekaan Indonesia tak hanya upaya umat Islam. Tapi juga tak lepas dari
peran umat agama lain, Protestan, Katolik, Hinda, dan Budha.
"Makanya takbir
yang kami sampaikan selalu diakhiri dengan kata merdeka," ucapnya, yang
juga menutup pidato dengan teriakan takbir tiga kali dan merdeka sekali.
Hadir dalam kesempatan
itu Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Wakil
Ketua Komisi Yudisial Farid Wajdi, Rektor UMT DR Ahmad Badawi, dan Sekjen DPP
PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hasto yang merupakan
penganut agama Katolik ini sendiri juga meneriakkan takbir ketika menutup
pidato saat diberi kesempatan naik panggung. Dia menjelaskan takbir tersebut
sebagai bentuk solidaritas.[rmol]
0 Response to "Dahnil: Takbir Dituduh Radikalis, Ada yang Aneh dengan Negeri Ini, Mereka Lupa Kita Merdeka dengan Semangat Takbir"
Posting Komentar