Meskipun Reny Eka Putri yang notabene ialah seorang Analis
mengatakan bahwa dengan adanya uang desain baru ini inflasi masih terkontrol di
level yang rendah (di bawah 4%), dan dampaknya ke market pun tidak terlalu
signifikan, ditambah pernyataan dari Rully Arya Wisnubroto (seorang Analis
Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk) yang mengatakan bahwa menurut perkiraannya,
kebijakan desain rupiah baru ini tidak akan berpengaruh terhadap laju kurs
rupiah, namun tetap saja adanya rupiah desain baru ini akan membawa beberapa
dampak buruk, di antaranya:
1. Kamu akan melihat,
di jalan ada banyak orang yang menawarkan jasa tukar-menukar uang.
Siklus
ini dimulai dari para pemberi jasa itu berbondong-bondong pergi ke bank untuk
menukar uang. Kalau mereka sudah mengantongi banyak uang baru, kemudian mereka
akan menggelar tikar di jalan dan membuka lapak yang bertuliskan:
“Menerima
penukaran uang rupiah desain baru!”
Dampak
buruk ini terjadi karena biasanya mereka membuka jasa beginian di pinggir
jalan. Tentu ini akan mengganggu pengguna jalan yang lagi pada jalan-jalan atau
jongging di trotoar. Jadi biar tak mengganggu pejalan kaki, si pemberi jasa
tukar uang mungkin bisa menggelar lapaknya di tengah jalan. Eh, tapi kan nanti
bisa ketabrak.
2. Para warga akan membabi buta memburu uang desain baru.
Nah,
ini. Kebanyakan warga kita kan pada latah. Jadi kalau ada hal-hal macam desain
rupiah baru gini, mereka pasti akan segera memburu secara membabi buta.
Mendatangi si pemberi jasa tukar uang yang buka lapak di pinggir jalan itu.
Tentu ini akan membuat jalan menjadi ramai, dan lebih mengganggu pejalan kaki,
bukan?
3. Kalau udah dapet, cepet-cepetan posting di sosmed.
Udah
latah, haus eksistensi pula. Beginilah potret kaum kita, Kawan Muda. Mereka
begitu ingin menjadi yang pertama dalam hal kepemilikian rupiah dengan desain
baru.
Jadi
dampak buruknya, kamu pasti bakal jenuh melihat timeline yang isinya hanya
begitu-begitu saja.
4. Di sosial media, akan banyak bertebaran lawakan: “Maafkan aku
yang dulu,” kata uang baru ke uang lama.
Dari
sekian postingan soal uang baru di sosial media, pasti ada aja lawakan-lawakan
yang materinya soal desain rupiah baru ini. Dari sekian lawakan itu, pasti ada
lawakan yang kayak Kita Muda tulis pada poin artikel ini. Tapi, ya, kalau
enggak ada, berarti Kita Muda doang nih yang bikin lawakan begini. Hehehe.
5. Buat yang mau nikah, mempelai wanita pasti menuntut maharnya
harus pakai uang desain baru!
Hey
Kawan Muda yang cowok-cowok, yang pada mau nikah, siap-siap aja ya kalau calon
istrimu menuntut mahar yang harus pakai uang rupiah desain baru.
Belum
lagi kalau uang itu harus disusun sedemikian rupa membentuk sesuatu gitu. Ribet
nggak tuh!
6. Disayang-sayang kalau mau buat beli ini dan itu. Akhirnya
jadi ngirit deh.
Mungkin
saat membaca poin ini, kamu bakal berpikir:
“Bukannya
ngirit itu dampak yang baik, ya?”
Eit,
tunggu dulu. Tunggu dulu. Kita harus pikirkan bagaimana dampak terlalu sayang
dengan rupiah desain baru ini. Terlalu sayang kan dampaknya enggak baik kan ya.
Yah, namanya juga sayang. Saking sayangnya, perut lapar aja duitnya enggak
dipakai untuk jajan. Terus kelaparan. Lalu akhirnya menderita busung lapar.
Nah, kan, jadi dampak buruk, kan?
7. Penjual uang mainan terpaksa harus ganti template!
Dulu
kalau mau mencetak uang mainan, penjual uang mainan enak. Mereka tinggal
ngeklik print doang. Kemudian uang-uang mainan itu akan tercetak dengan
sendirinya.
Nah
sekarang, gara-gara adanya uang desain baru ini bikin mereka harus desain
ulang. Kalau kemarin-kemarin waktunya bisa dipakai untuk jualan, sekarang malah
waktunya seharian dipakai buat desain doang. Tuh, jadi enggak dapat penghasilan
kan!
0 Response to "7 dampak buruk yang terjadi gara-gara adanya rupiah dengan desain baru"
Posting Komentar