KusukanNews - Latihan keras dijalaninya, walaupun harus mengorbankan jam bermain
dan istrahat, hanya demi bisa ikut dalam pertandingan Karate Se-Jawa Timur yang
diselenggarakan di Gedung Olahraga Magetan.
Auliya Pelajar putri
dari SMPIT Harapan Nusa Ngawi, memaksa dirinya melakukan latihan mulai pagi
buta lalu pulang sebentar ke rumah, untuk makan dan shalat Dzuhur, setelah itu
kembali lagi berlatih lagi dan diselesaikan ketika jam menunjukkan pukul 20.30
wib. Itu dilakukan Auliya setiap hari, demi menunjukkan betapa kuatnya
keinginan untuk menjadi seorang Karateka.
Namun apa lacur ketika
tiba hari yang ditunggu-tunggu, Kamis (23/12), sebelum memulai pertandingan
pelaksana kegiatan meminta kepada seluruh peserta pertandingan yang menggunakan
Jilbab agar dilepas, jika tidak maka tidak diperkenankan, rupanya Auliya
terdiam dan terombang-ambing dalam kebingungan ketika harus memilih antara
mimpinya untuk menjadi seorang karateka yang begitu diinginkannya, atau
akidahnya sebagai seorang muslimah yang tidak diperbolehkan membuka jilbabnya
di depan umum.
Sementara rekan-rekannya
sesama karateka yang akan ikut bertanding dan juga mengenakan jilbab, akhirnya
pasrah mengalah atas aturan pertandingan dan satu-persatu kawan Auliyah mulai
melepaskan identitas mereka sebagai seorang Muslimah.
Auliya yang masih dalam
kebingunan, akhirnya mengambil sebuah keputusan. Dan mungkin inilah salah satu
keputusan yang terberat menimpa dirinya, ketika impian yang hanya tinggal
selangkah, namun aturan pertandingan memaksanya harus berada di sisi lainnya.
Karena menyangkut sebuah akidah dan tanggung jawabnya sebagai seorang muslimah
di hadapan Allah SWT.
Berat namun pasti,
akhirnya Auliya memilih untuk tetap mempertahankan kewajibannya sebagai seorang
muslimah yang baik demi menjaga kehormatannya dan sebuah kewajiban buatnya di
hadapan Allah SWT kelak.
Sebuah foto yang sempat
diabadikan oleh pendukungnya, memperlihatkan sebuah “Kemenangan” atas sebuah
keputusan yang harus diambil, walaupun dengan mata yang tampak masih terlihat
merah karena harus dibasahi dengan derai airmata, Auliya tetap memperlihatkan
sebuah senyuman tulus dari bibirnya.
Bahkan akun Facebook
milik Janan Farisi yang menjadi saksi langsung 0 bagaimana seorang remaja yang
masih duduk dibangku SMP, bisa setegar dan sekuat Auliya, hanya karena sebuah
aturan yang terkesan dipaksakan.
Dari penelusuran
pembawaberita.com banyak kejuaraan olahraga beladiri yamg dipertandingkan tidak
menmpermasalahkan penggunaan jilbab bagi atlet muslimah. Bahkan tingkat
Olimpiade, untuk atlet wanita muslim yang menggunakan jilbab tidak
dipermasalahkan. [pbw]
0 Response to "Diminta Lepas Jilbab, Pelajar SMP-IT HN Ngawi Pilih Mundur dari Kejuaraan Karate"
Posting Komentar