KusukaNews - Ketua Umum Pemuda
Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengakui pernah mengundang Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Diskusi Madrasah Antikorupsi di Menteng Raya
62 pada 12 April 2015. Namun, ia membantah pernah menjadikan Ahok sebagai tokoh
medel antikorupsi.
Saat itu, Dahnil hanya menyampaikan kepala daerah perlu mencontoh
Ahok terkait dengan keberanian melawan potensi korupsi yang mungkin dilakukan
oleh DPRD pada saat itu terkait dengan kasus UPS. Namun, kata Dahnil, pada
akhirnya dia dan kawan-kawan madrasah antikorupsi merasa terkecoh dengan model
pencitraan Ahok.
"Allhamdullilah saya dan kawan-kawan masyarakat sipil
antikorupsi diingatkan oleh banyak pihak terkait ini sehingga kami sama sekali
tidak berkenan lagi menghubungkan Ahok dengan komitmen antikorupsi karena kami
nilai faktanya justru sebaliknya," ujar Dahnil, Selasa (10/1).
Dahnil mengatakan, bagi Pemuda Muhammadiyah dan Madrasah
Antikorupsi, saat ini Ahok sama sekali bukan model kepala daerah yang
antikorupsi.
Ahok dalam persidangan hari ini mengklaim pernah dinobatkan
sebagai model gubernur antikorupsi oleh Madrasah Antikorupsi dan Pemuda
Muhammadiyah beberapa waktu lalu. Dahnil menegaskan, pernyataan Ahok yang
membawa-bawa namanya dalam persidangan sama sekali tak ada kaitannya dengan
pelaporan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, yang diwakili pelaporannya
oleh Pedri Kasman yang mewakili Pemuda Muhammadiyah secara resmi. [rol]
0 Response to "Pernah Undang Ahok dalam Diskusi Antikorupsi, Pemuda Muhammadiyah Merasa Terkecoh Pencitraan Ahok"
Posting Komentar